APa sih Fanum Tax en Cap/No Cap itu?

-

 APa sih FANUM TAX en CAP/NO CAP

  • Fanum Tax

    "Fanum Tax" adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan tindakan mengambil sebagian makanan atau minuman milik orang lain, seringkali tanpa izin atau sebagai bentuk "pajak" yang lucu.

    • Asal-Usul: Istilah ini dipopulerkan oleh streamer Twitch asal Amerika Serikat, Kai Cenat, dan anggota grupnya, terutama streamer bernama Fanum. Dalam siaran mereka, Fanum sering kali mengambil makanan atau minuman dari teman-temannya yang sedang makan, dan ini kemudian disebut sebagai "pajak Fanum" secara bercanda. Konsep ini kemudian viral di media sosial, khususnya TikTok.

    • Makna: Secara harfiah berarti "pajak Fanum", ini adalah cara humoris untuk membenarkan tindakan "mencuri" atau "meminta jatah" makanan/minuman teman. Ini biasanya dilakukan dalam konteks yang santai dan bercanda, bukan dalam artian mencuri sungguhan.

    • Contoh:

      • "Wah, pizzamu enak banget! Kayaknya kamu harus bayar Fanum Tax nih." (Mengambil sepotong pizza teman)

      • "Temanku sering banget kena Fanum Tax kalau bawa camilan ke kelas."


  • CAP / NO CAP

    Istilah "CAP" dan "NO CAP" digunakan untuk menyatakan kebohongan atau kejujuran.

    • Asal-Usul: Istilah ini berasal dari African American Vernacular English (AAVE) dan budaya hip-hop di Amerika Serikat. Kata "cap" sudah digunakan sejak pertengahan 1900-an untuk berarti membual, melebih-lebihkan, atau berbohong. Kemudian, "no cap" muncul sebagai kebalikannya.

    • CAP:

      • Arti: Berarti "berbohong", "membual", atau "melebih-lebihkan". Jika seseorang mengatakan "Itu cap!", artinya mereka tidak percaya atau menganggap itu bohong.

      • Contoh:

        • "Dia bilang dia dapat nilai sempurna di semua mata pelajaran? Itu cap banget!" (Itu bohong banget!)

        • "Jangan percaya semua yang dia katakan, seringnya cuma cap."

    • NO CAP:

      • Arti: Berarti "jujur", "beneran", atau "tidak berbohong". Ini digunakan untuk menekankan kebenaran dari sebuah pernyataan atau untuk meyakinkan orang lain bahwa apa yang dikatakan itu asli dan tidak dilebih-lebihkan. Seringkali fungsinya seperti "serius" atau "sumpah deh".

      • Contoh:

        • "Film itu bagus banget, no cap!" (Film itu bagus banget, serius!)

        • "Aku beneran ketemu idolaku tadi, no cap!" (Aku beneran ketemu idolaku tadi, tidak bohong!)

    Jadi, Fanum Tax adalah candaan tentang mengambil makanan teman, sedangkan CAP berarti bohong dan NO CAP berarti jujur.

    • Komentar

    Posting Komentar

    Postingan populer dari blog ini

    Apa itu Rizz dan Skibidi ?

    -
    Gambar
    Tentu, mari kita bahas dua istilah slang Gen Z lainnya yang populer: Rizz dan Skibidi . Keduanya sangat relevan dengan budaya internet dan media sosial saat ini. Rizz "Rizz" adalah singkatan dari kata "charisma" (karisma). Arti: Istilah ini mengacu pada kemampuan seseorang untuk menarik, merayu, atau memikat orang lain, terutama lawan jenis, melalui perkataan, pesona, atau gaya yang menarik . Ini adalah tentang keterampilan sosial dalam "mendekati" atau "menggaet" seseorang. Asal-Usul: Istilah ini dipopulerkan oleh streamer dan YouTuber Amerika, Kai Cenat, sekitar tahun 2021-2022. Ia sering menggunakannya dalam siarannya untuk menggambarkan kemampuannya atau kemampuan orang lain dalam berinteraksi romantis atau menarik perhatian. Penggunaan: Noun: Sebagai kata benda, "rizz" menggambarkan karisma atau daya tarik itu sendiri. Verb (to rizz): Sebagai kata kerja, "to rizz" berarti berhasil memikat atau merayu seseorang. ...
    Baca selengkapnya

    Efek Peter: efek husnuzhon di kantor

    -
    Gambar
      Efek Peter:   Efek Peter menyatakan bahwa individu dalam suatu organisasi cenderung dipromosikan ke tingkat kompetensi mereka yang paling tinggi, di mana mereka kemudian menjadi tidak kompeten. Dengan kata lain, orang yang berkinerja baik dalam suatu peran akan terus dipromosikan sampai mereka mencapai posisi di mana mereka tidak lagi mampu bekerja dengan efektif.
    Baca selengkapnya

    Contoh Penerapan Maximum Likelihood Estimation (MLE)

    -
      Estimasi Parameter Distribusi Normal Mari kita ambil contoh sederhana: kita memiliki data tinggi badan dari sekelompok orang yang kita asumsikan berdistribusi normal. Kita ingin mencari nilai rata-rata (μ) dan standar deviasi (σ) populasi berdasarkan data tersebut. Langkah-langkah: Asumsikan distribusi: Kita asumsikan bahwa tinggi badan mengikuti distribusi normal dengan parameter μ dan σ². Tuliskan fungsi likelihood: Jika kita memiliki n data titik, x₁, x₂, ..., xn, maka fungsi likelihood adalah: L(μ, σ²) = ∏(1/√(2πσ²)) * exp(-(xi-μ)²/(2σ²)) Maksimalkan fungsi likelihood: Biasanya, lebih mudah untuk memaksimalkan logaritma dari fungsi likelihood (log-likelihood) karena sifat logaritma. Kita akan mendapatkan persamaan likelihood untuk μ dan σ². Dengan menyelesaikan persamaan tersebut, kita akan mendapatkan nilai μ dan σ² yang memaksimalkan fungsi likelihood. Hasil: Estimator maximum likelihood untuk μ adalah rata-rata sampel (x̄). Estimator maximum likelihood untuk σ² adalah var...
    Baca selengkapnya